Pertumbuhan inklusi keuangan Indonesia ditargetkan Bapak Presiden RI Joko Widodo mencapai angka pertumbuhan hingga 75% di akhir tahun 2019. Memasuki tahun 2019 ini, tentunya pelaku industri fintech semakin dituntut untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan cita-cita ini. Asosiasi Fintech Indonesia sebagai sebuah wadah berkumpulnya seluruh perusahaan yang bergerak di industri fintech mengadakan sebuah diskusi bertema “Financial Inclusion to Accelerate Development in Indonesia” pada hari Selasa, 29 Januari 2019 pukul 14.00 – 16.30 WIB. Acara yang diadakan di UnionSPACE Satrio Tower Building Lantai 16, Jakarta Selatan, ini dihadiri oleh lebih dari 100 hadirin yang terdiri dari anggota AFTECH, media hingga masyarakat umum.

Dalam diskusi ini, Eddy Tju (CEO Faspay) bersama Johnny Widodo (Director OVO) dan Heinrich Vincent (CEO Bizhare) membagikan informasi tentang bagaimana Faspay, OVO dan Bizhare membagikan informasi tentang bagaimana ketiga perusahaan ini memberikan dukungan nyata kepada para pelaku UMKM di Indonesia untuk dapat mewujudkan inklusi keuangan. Tentunya Faspay sebagai penyedia layanan gerbang pembayaran (Payment Gateway) berupaya untuk dapat membantu UMKM untuk dapat menerima pembayaran secara online sehingga dapat membantu pertumbuhan bisnis UMKM di seluruh Indonesia. Menurut Eddy Tju, Faspay sebagai Payment Gateway memberikan akses yang mudah untuk pelaku UMKM agar dapat menghubungkan bisnis mereka dengan layanan Faspay.

Selain memiliki izin Bank Indonesia dan sertifikasi keamanan untuk layanan pembayaran online, Faspay juga aktif melakukan proses “KYM” yaitu Know Your Merchant yang merupakan sebuah proses screening saat melakukan proses akusisi merchant. Pada proses ini, tim Faspay akan mengecek keabsahan bisnis baik yang telah berbadan hukum seperti CV atau PT maupun untuk pemilik bisnis individual. Melalui proses ini, Faspay berupaya untuk menurunkan tingkat online fraud atau penipuan online.

Selain itu, dua pembicara lainnya juga menyampaikan hal senada tentang bagaimana OVO dan Bizhare terus berupaya untuk mewujudkan cita-cita inklusi keuangan di Indonesia. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dalam bentuk kolaborasi dengan sesama pelaku fintech sehingga pelaku fintech tidak hanya sibuk untuk mengakuisisi user atau pengguna namun juga dapat saling berkolaborasi dan menciptakan produk-produk fintech yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.